Tarakan – Dalam gerak bersama mengatasi permasalahan stunting di Kalimantan Utara, Kepolisian Daerah Kalimantan Utara (Polda Kaltara) dan Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Nunukan menunjukkan komitmen yang tinggi melalui langkah sinergis. Menurut Kombes Pol Budi Rachmat, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Kaltara, langkah ini merupakan wujud nyata dari kegiatan bantuan sosial yang ditujukan untuk mengentaskan masalah stunting di kalangan balita. “Polda Kaltara lewat langkah sinergi telah melakukan kegiatan bantuan sosial. Tujuannya tidak lain adalah mengentaskan balita yang tercatat mengalami stunting,” ujar Budi Rachmat di Bulungan, Jumat.
Program yang dijalankan Polda Kaltara, yang sesuai dengan arahan Program Commander Wish yang diimplementasikan oleh Kapolda Kaltara, berfokus pada peningkatan ketahanan sosial dan ekonomi di tingkat desa. Program ini juga sejalan dengan upaya pemerintah pusat dalam mempercepat penurunan angka stunting, yang diketahui memiliki dampak negatif terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak. Dengan demikian, pendekatan yang dilakukan tidak hanya terbatas pada penyaluran bantuan, tetapi juga melibatkan tindakan pencegahan stunting yang telah dirintis oleh Korwil Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Kaltara.
Bhabinkamtibmas memiliki peran penting dalam strategi ini, dengan menangani stunting tidak hanya dari sudut pandang medis tetapi juga melalui pendekatan komunitas yang lebih mendalam. “Aksi bersama ini tidak sekedar menyalurkan bantuan, melainkan juga berupa memberikan langkah-langkah pencegahan tengkes yang dilakukan oleh Korwil BKKBN,” kata Budi.
Sinergi yang terjalin antara Polda Kaltara dan GP Ansor membawa angin segar dalam upaya membangun strategi pemberdayaan masyarakat lokal dan pembangunan berkelanjutan di Nunukan, terutama dalam aspek kesejahteraan anak. Kemitraan ini tidak hanya melibatkan pihak keamanan dan lembaga sosial tetapi juga melibatkan partisipasi aktif dari masyarakat desa untuk bekerja bersama mencapai target-target yang sudah ditentukan.
Pengaruh positif dari kerja sama Polda Kaltara dan GP Ansor diharapkan dapat menginspirasi daerah lain untuk berinisiatif serupa dalam mencegah stunting. “Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi contoh dan motivasi bagi daerah lain untuk terus berupaya dalam mencegah stunting dan meningkatkan kualitas hidup anak-anak Indonesia,” tutup Budi Rachmat. Dengan langkah yang telah ditempuh ini, diharapkan akan muncul lebih banyak inisiatif yang berkelanjutan demi terwujudnya penurunan angka stunting di wilayah Kalimantan Utara dan Indonesia secara lebih luas.